BANDUNG - Seminar Kepemudaan yang bertajuk kontribusi dan peran perempuan dalam pembangunan dan kemajuan bangsa, perempuan cerdas, perempuan berperan.
Seminar kepemudaan ini menjadi gebrakan untuk menindaklanjuti isu yang tengah hangat akhir-akhir ini baik itu mengenai peran perempuan dan kesetaraan gender yang mengangkat tema “Peran Perempuan untuk Meningkatkan Indeks Pembangunan Pemuda Kota Bandung”.
Seminar ini mengangkat isu yang krusial namun jarang terbahas sehingga agenda ini menyorot perhatian publik khusus nya masyarakat yaitu pemuda Kota Bandung terbukti dengan mem bludaknya peserta dari kalangan pemuda yang peduli akan kemajuan bangsa, Pada Jum'at (17/05/24).
Event ini merupakan program kolaborasi antara Dinas Pemuda dan Olahraga (DISPORA) Kota Bandung dan organisasi kepemudaan FABEM JABAR (Forum Alumni BEM) Jawa Barat.
event ini juga merupakan suatu bentuk nyata kepeduliaan pemerintah terhadap pembangunan yang melibatkan pemuda melalui suatu diskusi yang menghasilkan produk nyata blueprint untuk pengambilan kebijakan kedepan nya, maka dari itu perspektif yang dibahas sangat lah komprehensif mulai dari perspektif pendidikan & studi gender, hukum, politik, ekonomi dan enterpreneurship, bahkan dari sudut pandang aktivis kepemudaan di bidang sosial.
“Ya kami meyakini event ini merupakan suatu event yaitu berupa upaya untuk menggelorakan semangat pemuda Kota Bandung, ini suatu wujud kepedulian pemerintah kepada isu-isu terkini khususnya yang terkait kepemudaan, yang jelas kita perlu terus memperhatikan indeks pembangunan pemuda Kota Bandung itu adalah hal dasar dan perlu kolaborasi antar elemen disini” ujar Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung Bapak Drs. H. Eddy Marwoto, M.Si dalam sambutan nya sekaligus membuka acara seminar kepemudaan peran perempuan untuk meningkatkan indeks pembangunan pemuda Kota Bandung.
Lebih lanjut peserta yang hadir sangat kompleks sehingga diskusi bisa berjalan lebih komprehensif dan mendalam mulai dari organisasi kepemudaan di lingkup daerah bahkan dari kalangan mahasiswa yang berkontribusi sebagai wujud peduli terhadap nilai indeks kepemudaan, terlihat peserta yang hadir berasal dari beberapa organisasi ataupun elemen kepemudaan yaitu Kema Jabar, Kema Cimahi, Jabar Bergerak Zilenial, Perhimpunan Mahasiswa Bandung, BEM Hima Adpen FIP UPI, Himpunan Ilmu Gizi UPI yang tentu diwadahi dengan perspektif yang luas dan mendalam karena menghadirkan pembicara-pembicara luar biasa dan ahli pada bidang nya masing-masing sehingga diskusi pun dapat langsung memberikan solusi dan catatan-catatan untuk perbaikan kebijakan kedepannya.
Terkait narasumber yang memeriahkan event ini merupakan ahli pada bidangnya masing-masing dan dari perspektif bidang tertentu yang telah dijelaskan di atas dari perspektif pendidikan & studi gender hadir guru besar dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI Bandung) Prof. Dr. Berliana, M.Pd., kemudian dari perspektif hukum hadir aktivis hukum dari Perhimpunan Advokat Indonesia salah satu ahli hukum yaitu Tengku Maliana Zufrine, S.H., M.H., yang akrab dipanggil TUMAZE, lalu dari perspektif politik di wakili oleh Ketua Dewan Kehormatan DPRD Kota Bandung H. Andi Rusmana, S.Pdi., kemudian dari perspektif ekonomi dan enterpreneurship hadir Winny Caprina, dan tidak lupa dari perspektif aktivis sosial dan kepemudaan hadir Apriya Maharani, M.Pd.,
Baca juga:
Kiai Ihsan Jampes dan Kisah Ilmu Ladunni
|
Hala ini merupakan event yang langka dan sangat luar biasa dimana diskusi langsung dan terbuka menghadirkan perspektif yang luas dalam mengkaji suatu isu penting yaitu terkait peran perempuan dan menghubungkan nya dengan indeks pembangunan pemuda di suatu daerah/wilayah yaitu Kota Bandung dengan mekanisme diskusi panel atau interaksi langsung antara pemuda dan narasumber yang merupakan ahli-ahli di bidang nya, sehingga diskusi bisa berlangsung secara terbuka dan transparan dan langsung memberikan gagasan dan solusi untuk perbaikan pembangunan kedepan nya.
Lebih lanjut peran perempuan pada era moderen ini bukan lagi terkait dengan isu gender saja bahwa perempuan dan laki-laki saat ini berdiri sejajar baik dalam hal sosial maupun kontribusi, contohnya saja perempuan dan laki-laki tidak dipisahkan lagi dalam hegemoni gender namun lebih dari itu yaitu mewujudkan kesetaraan dan kesamaan gender, baik perempuan dan laki-laki setara sejajar sama-sama hebat dan sama-sama mampu untuk bisa menghasilkan kemajuan bagi negara apapun bentuknya, hal ini telah terlihat lebih dulu dari indeks kepemudaan prestasi kepercayaan publik dan inovasi semua sudah setara antara perempuan dan laki-laki ternyata mampu saling berkolaborasi untuk membangun bangsa, tidak ada lagi isu terkait perempuan kalah akan hegemoni laki-laki akan tetapi perempuan peran nya langsung konkrit terasa dalam pembangunan, karena zaman sekarang yang dibutuhkan kolaborasi.
"Harapan nya event-event semacam ini dapat menjadi suatu hal yang sudah semestinya menjadi kebiasaan untuk diselenggarakan karena dapat berdampak langsung pada pembenahan dan menggali suatu kebutuhan untuk dijadikan kebijakan di wilayah, harapan kami bahwa pemuda menjadi bagian dalam suatu pembangunan baik itu perempuan maupun laki-laki sama saja, harapan nya kita bisa wujudkan kolaborasi aktif agar semua bisa berperan bagi kemajuan bangsa", ujar Fahmi Khairu Shidqi Ketua FABEM Kota Bandung, setelah diwawancarai seusai acara.
"Kesimpulan nya indeks pembangunan pemuda tidak akan bisa ter optimalisasikan tanpa peran perempuan maupun laki-laki karena pada dasarnya setiap orang punya potensi bukan berdasarkan gender tetapi akan kerja keras dan prestasi dari dalam diri, tercermin dari apa yang sudah di paparkan oleh seluruh narasumber dari berbagai perspektif realitas isu yang berkembang dari masing-masing bidang, intinya kolaborasi untuk kemajuan itu yang terpenting adanya wujud kerjasama antar elemen baik pemerintah maupun stakeholder lain nya kita perlu kerjasama untuk itu", tegas Fahmi Ketua.***(AM)