Menyiapkan lulusan yang kompeten dan siap untuk berkembang dalam dunia kerja yang dinamis telah menjadi prioritas utama bagi institusi pendidikan tinggi. (Strong et al., 2020) Studi telah menunjukkan bahwa melibatkan pemberi kerja dalam desain program gelar memastikan inklusi keterampilan kerja yang relevan dalam kurikulum, yang mengarah pada peningkatan tingkat penempatan kerja lulusan. (Goteng et al., 2022)
Lulusan dan pemberi kerja telah menyuarakan kekhawatiran tentang kurangnya kompetensi siap kerja di antara lulusan baru, menyoroti kebutuhan bagi institusi untuk lebih mempersiapkan mahasiswa menghadapi tantangan di tempat kerja. (Wood, 2004) Oleh karena itu, akademisi memiliki tanggung jawab untuk merevisi pendekatan pengajaran dan pembelajaran mereka untuk memastikan bahwa output lulusan sesuai dengan persyaratan dan harapan industri. (Mobarak, 2019)
Dalam konteks ini, hubungan antara desain kurikulum yang efektif di pendidikan tinggi dan kompetensi lulusan menjadi area penyelidikan yang penting. Peneliti telah menekankan pentingnya merancang kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri, karena ini tidak hanya menjamin mata pencaharian lulusan tetapi juga meningkatkan daya saing mereka di pasar kerja yang semakin kompetitif dan berkembang. Dengan menyelaraskan program pendidikan tinggi dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh pemberi kerja, institusi dapat lebih baik mempersiapkan mahasiswa mereka untuk transisi yang sukses ke dunia kerja.
Pada akhirnya, tujuan pendidikan tinggi adalah menghasilkan lulusan yang dianggap layak dan mampu oleh sektor pekerjaan. Ini memerlukan pendekatan kolaboratif antara akademisi dan industri untuk memastikan bahwa kurikulum dirancang untuk mendorong pengembangan kompetensi yang relevan, sehingga memaksimalkan daya saing dan kesiapan kerja lulusan.
Baca juga:
SMP Negeri 1 Sekincau Adakan Sertijab Kepsek
|