JAKARTA - Anggota Komisi V DPR RI Sudewo menyoroti proses perkembangan pembangunan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat. Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi V DPR RI bersama Direktur Jenderal Perhubungan Laut (Ditjen Hubla) Kementerian Perhubungan, Direksi PT Pelindo dan PT. Pelni, Sudewo ingin Ditjen Hubla melakukan kajian secara cermat mengenai Pelabuhan Patimban.
“Kami ingin mendapatkan penjelasan dari Ditjen Perhubungan laut ya tentang kondisi Pelabuhan Patimban. Bagaimana pekerjaan fisik sampai dengan sekarang ini? Siapa pengelolaannya dan Bagaimana perkembangan penggunaannya? Apakah itu sudah sesuai dengan target atau belum?” tanya Sudewo pada Dirjen Hubla di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta, Selasa (29/3/2022).
Pelabuhan Patimban merupakan pelabuhan besar yang terletak di Subang, Jawa Barat. Pelabuhan ini dibangun menggunakan anggaran negara yang tidak sedikit. Meskipun, anggaran ini berasal dari loan pinjaman luar negeri dan berkolaborasi dengan swasta murni. Anggaran ini mencapai Rp37 triliun, nilai yang tidak sedikit untuk investasi sebuah pelabuhan.
Sudewo ingin Ditjen Hubla melakukan kajian mengenai perkembangan pelabuhan Patimban saat ini dan prospek 5-10 tahun ke depan, agar Pelabuhan Patimban tidak bernasib seperti Bandara Kertajati. “Kita itu perlu ada satu kajian yang cermat jangan sampai hal yang semacam ini itu menjadi terulang kembali dan ini betul-betul menjadi pembelajaran ke depan, ” wanti Sudewo.
Politis Partai Gerindra ini juga ingin Ditjen Hubla menjelaskan kolaborasi dan koordinasi Pelabuhan Patimban dengan sektor yang lain seperti mengenai infrastruktur jalan dengan Bina Marga dan Kementerian PUPR. Karena Patimban akan eksis dan bisa berjalan dengan dukungan infrastruktur atau akses yang memadai.
Dirjen Perhubungan Laut menjelaskan, beberapa saat lalu telah dilakukan pelepasan ekspor kendaraan oleh Presiden Joko Widodo melalui Pelabuhan Patimban. Saat ini, car terminal di pelabuhan Patimban sudah berjalan. Kemudian untuk fisiknya, di terminal sudah 100 persen, breakwater seawall sudah 100 persen, jembatan penghubung sudah terealisasi 90, 59 persen dan ditargetkan pada 23 Mei 2022 akan selesai, dan adapun lainnya masih dalam proses tender. (gal/sf)
Baca juga:
Amsakar Tampung Masukan DPRD Batam
|